Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum.

Kamis, 23 Februari 2017.



Vespa ya? Dulu, rasanya takut sekali menaiki motor vespa. Dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya aku menaiki atau di bonceng oleh motor tua itu. Tapi sekarang? Setiap pepergian, vespa tua berwarna hijau tua itu selalu jadi alat transportasi paling nyaman. Mobil mewah? Rasanya masih kalah nyamannya dengan motor tua itu.

Aku yang saat itu berkomitmen agar tetap sendiri, fokus akan karirku, keluargaku, teman-temanku di pertemukan dengan seseorang yang sampai saat ini masih setia memboncengiku kemanapun aku pergi. Aku yang saat itu lelah, malas, dan enggan untuk bertemu cinta yang baru di pertemukan dengan cinta yang sampai saat ini rasanya masih sama seperti ketika masa-masa awal jatuh cinta, tak berubah layu. Namun semakin hari semakin mekar membesar.
Aku yang saat itu berpikiran bahwa dengan aku mencintai lagi, hanya akan membuatku jatuh dan terpuruk dipertemukan dengan seseorang yang selalu membuatku merasa dicintai sepenuhnya, disayangi sepenuhnya, diterima bagaimanapun keadanku. Dan seseorang itu mengubah cara pemikiranku sebelumnya yang ingin sendiri, ingin fokus dengan karir, keluarga dan teman, yang lelah mencinta lagi menjadi diriku yang sekarang. Terimakasih untuk kamu yang saat ini sedang lincahnya berlari berputar di kepalaku. Terimakasih...

Dia? Pria sederhana. Tak berdasi, tak bermobil dan tak berbranded. Caranya berpakaian pun sederhana. Kaus hitam & celana jeans, sudah cukup pas untuknya. Badannya? Pas. Hanya saja aku yang sedikit lebih gemuk darinya selalu komplain "Kurus, gendutan dikit napa?". Rambutnya? Tidak lembut tidak juga kasar. Tidak lurus, malah rambut dibagian depannya berbentuk lebih keriting dibandingkan rambut kepala daerah belakang/pinggirnya. Makan? Dia adalah mahluk paling banyak makan namun berat badannya tidak menunjukan perubahan. Berbeda halnya dengan aku. Dia adalah tipe pria yang makannya nggak ribet. Semua masuk asalkan ada, hahaha. Tapi itulah kenapa aku semakin yakin kepadanya. Sifatnya? Ramah. Ramah sekali. Setiap akan bertamu kerumahnya, semua orang yang ia temui dari awal gang sampai pintu depan rumahnya dia sapa. Menyebalkan, sangat menyebalkan. Dia selalu tau cara untuk membujukku yang sering kali ngambek. Cara dia bercanda memang kadang berlebihan dan biasanya selalu berakhir dengan aku yang ngambek dan sakit hati akan candaannya. Namun dengan sifatnya yang dewasa dia seringkali meminta maaf akan perbuatannya dan mengusahakan agar tak melakukan hal yang sama. Dewasa, sifatnya yang dewasa dan lebih dewasa dibandingkan aku membuatku banyak belajar darinya. Banyak memahami, banyak melihat, banyak mendengar. Sifatnya yang dewasa pula seringkali dia menasehatiku, memberiku wejangan-wejangan layaknya seorang ayah kepada anak gadisnya. Overprotektif... mungkin? Dia ingin selalu jadi orang yang menemaniku kemanapun aku pergi, dia selalu ada di acara keluarga. Acara kumpul bersama teman-teman. Beruntungnya aku, dia adalah orang yang mudah bergaul. Aku tidak perlu khawatir dia akan merasa bosan ketika saat berkumpul dengan teman-temanku atau saat aku meninggalkannya untuk pergi memasak di acara keluarga.

Sebenarnya ada banyak sifatnya yang membuat aku semakin yakin kepadanya, namun cukuplah aku simpan sendiri, takutnya kamu yang baca blogku ini akan jatuh cinta kepada dia juga. Hahaha, tapi maaf. Dia cuma buat aku seorang *pegang pistol*.

Dia yang pernah komplain, "pengen atuh di tulis di blog/buku diari kayak oranglain" haha. Aku suka menulis, suka menulis apapun yang terjadi kepadaku, entah hal itu menyenangkan atau tidak, seringkali menuliskan banyak hal. Entah itu tentang teman, sahabat, keluarga, pekerjaan. Membuat dia cemburu, dan berpikiran bahwa, "yang lain ditulis kenapa aku engga?" nih udah aku tulisin di blog. Senengkah sekarang?

Banyak sekali rasanya yang harus aku tulis disini mengenai dia dan aku. Namun, 1 artikel saja tidak cukup untuk membeberkan semua rasa. Tapi intinya, aku bahagia bisa membagi banyak cerita dengan dia, membagi keluh kesah, membagi semua perasaan tanpa perlu aku tuliskan di blog/buku diariku. Dia berarti diari berjalanku, tak perlu ballpoint tak perlu kertas lagi. Hanya butuh mulut yang akan berbicara, pikiran yang akan menunjukan, dan hati yang akan merasakan, serta mungkin kedua tangan yang akan memeragakan cerita atau keluh kesahku kepadanya. Dan tentunya, dia akan menyiapkan telinga yang akan mendengarkan semua kebahagiaanku, kesedihanku. Tangan yang akan selalu mengusap kepalaku dikala aku sedang bercerita tentang kesedihanku. Atau pundak yang akan jadi sasaran tempat kepalaku bersandar. Dan bibir yang seringkali ikut tersenyum dikala aku bercerita dengan lincah begitu senangnya aku, begitu bahagianya aku.

"There will always be a reason why you meet people. Either you need them to change your life. Or you are the one that will change theirs." aku pernah membaca quote tersebut di salah satu feeds di akun sosial mediaku. Mungkin kata-kata itu berlaku bagi mereka/kalian saja. Bagi aku dan dia, we need each other to change each other lives.

Semangat terus ya pria bervespa hijau tua. Kita wujudkan semua mimpi-mimpi kita bersama. Jangan pernah biarkan mimpi-mimpi kita hanya sekedar mimpi-mimpi saja. Bersamamu, aku yakin bisa.



Yours truly,


Assalamualaikum

The Power of Big and Small. Itu adalah kata-kata sederhana namun punya banyak makna positif didalamnya. Kata-kata tersebut sering aku temukan di dinding-dinding di sepanjang tempat kerja entah itu di bagian kantor atau di manufacturing. 

Jika diartikan mungkin artinya akan "Kekuatan dari sesuatu yang besar dan kecil" mungkin seperti itu. But lets talk about the "small" one.
Aku percaya akan kekuatan suatu hal kecil bisa mengubah menjadi hal besar. 
Aku percaya akan kekuatan suatu yang kecil bisa mengubah segalanya.
Aku percaya.

Tahun 2013/2014 lalu secara tidak sengaja aku mengenal seseorang. Aku mengenalnya pertama kali di sebuah situs web yang mana situs web itu di khususkan untuk chatting. Aku yang saat itu duduk di bangku kelas 3 SMK merasa sangat kecanduan untuk chatting di situs web tersebut. Alasannya? Aku bisa berkomunikasi dengan orang-orang di negara lain dengan menggunakan bahasa yang sampai saat ini masih aku pelajari. Bahasa inggris. Yap, aku masih belajar bahasa inggris sampai saat ini, hehe. Oke, balik lagi ke situs web untuk chatting. Saat itu dia yang memulai percakapan. Dia memulai percakapan itu dengan sesuatu yang berbeda. Bukan dengan "Hi!" "Hello!" atau ungkapan untuk memulai suatu percakapan. Itu membuatku tertarik untuk memulai bercakap-cakap dengannya. He's Indian. Sebelum dia datang, aku sempat berpikiran bahwa semua laki-laki India itu genit. Tapi dia buktikan bahwa pemikiran ku itu salah. Kita bicara banyak. Namanya Akshay. Saat itu dia berumur lebih dari 20thn. Dia itu berbeda. Entah kenapa rasanya seperti punya kakak laki-laki. Menasihatiku, memotivasiku bahkan dia selalu marah apabila aku 'online' sampai larut malam pada hari-hari sekolah dan selalu bilang "go to sleep! gimme your daddy's number. I will call him" mungkin itu sederhana. Tapi itu sangat membuatku merasa seperti adik perempuannya. Dia selalu mengontrol kegiatan belajarku walaupun kita tidak pernah bertemu. Dia bahkan selalu memintaku mengirimkan foto nilai raporku setiap ujian berakhir. Ah, I just missing you so much. 

Dia seseorang yang sangat bekerja keras dalam studynya. Saat itu dia akan menyelesaikan S1 nya dan akan melanjutkan studynya ke S2. Dia berkata lebih suka belajar dibandingkan harus bekerja. Studying is number 1 for him. Dan saat-saat yang mungkin masih membuatku kesal sampai ini itu datang. Handphone ku mati total. Aku kehilangan semua kontak yang bisa menghubungkan ku dengan dia. Dia sudah tidak aktif di situs web yang biasa kami pakai untuk bercakap-cakap, dia tidak mempunyai sosial media lain. Termasuk no handphonenya. Sampai sekarang, kita lost contact.

Satu selalu ku ingat dari dia "Happiness is start with small small things" apa yang dia katakan itu benar. Kebahagiaan itu dimulai dari hal-hal kecil. 

Tak perlu harta untuk membuat seseorang merasa bahagia. Tak perlu hadiah untuk membuat seseorang merasa senang. Cukup lakukan hal-hal kecil yang sederhana namun berarti banyak untuk oranglain.

Hal-hal yang kita remehkan, kita hiraukan, ternyata bisa berarti segalanya untuk oranglain. 

Keluarga yang selalu memotivasi dan mendoakan itu kebahagiaan.
Teman yang tulus dan selalu menyisihkan waktunya untuk temannya yang lain itu juga kebahagiaan.
Lelaki yang selalu menerima, memotivasi dan tulus itu kebahagiaan.

Terimakasih untuk orang-orang disekitarku yang selalu memberikan hal-hal besar yang mungkin tak mereka sadari. Yang selalu memotivasiku, yang selalu menerimaku, yang selalu memberikan hal-hal kecil terbaik untukku. Terimakasih banyak.

Untuk kalian yang mengganggap remeh sebuah hal, think again. Nggak semua orang butuh hadiah bahkan pujian untuk menjadi seseorang yang kaya akan kebahagian. Sebagian orang sepertiku *ea butuh waktu, motivasi, dan hal-hal yang kalian anggap kecil. 

The Power of Big and Small. We need that small small things. Cause those little things can change everything.


For Akshay, wherever you are. I pray you'll read this blog. I pray you're okay. I pray you'll contact me asap. There's so much I wanna share with you. I miss you big bro.


Regards,

Sylvia aka Bunny
Assalamualaikum semuanya, akhirnya bisa nulis lagi disini. Bagi cerita lagi. Bagi kisah lagi.

Masih di tempat yang sama seperti sebelum-sebelumnya ketika nulis di blog. Kasur, heheh. Banyaaaak rasanya yang mesti di ceritain, entah harus mulai dari kisah yang mana. Tapi aku coba bahas dari bulan pertama dalam dunia perbulanan(?) Januari.



Januari ya? Seperti biasa awal tahun baru di 2016 ini, tanggal 31 Desember 2015, 1 hari sebelum hari pertama di 2016 ada acara kumpul keluarga gitu, terus makan besar, bakar jagung, sate, ikan, sosis, tapi hati engga ya? Soalnya sebelum acara bakar-membakar hati mah udah kebakar duluan (ciaaaan sylpia{}) nggak mungkin di bakar lagi, dedek udah ngga sanggup bang, hahaha.

Dihari-hari selanjutnya aku lupa ada kejadian penting apalagi, tapi yang pasti di pertengahan bulan Januari ini tepatnya tanggal 18 Januari sesuatu yang emangnya harus kejadian, akhirnya kejadian juga. Setelah barengan 9 bulan dan tinggal nunggu lahiran, ternyata takdir berkata lain (eaa) aku sendiri, dia sendiri (mungkin), hehe nggak deng. Ngga pake (mungkin), dan memang nyatanya aku dan dia sendiri. Mungkin dulu terlalu dipaksakan jadi ya begitu. Alhamdulillah, everything went good even though sometime went bad. Move on so easily dari yang sebelum-belumnya. Alhamdulillah.

Oh ya, Alhamdulillah lagi. Awal Desember tahun 2015 sudah diterima bekerja di PT. Kraft Ultrajaya Indonesia, ketemu banyak orang baru, teman baru, sahabat baru, tempat baru, suasana baru, pengalaman baru, dan yang pasti ketemu banyak keju sejauh mata memandang selama di Plant hihi, Allah blessed me.

Actually, banyak yang terjadi selama bulan Januari, tapi aku lupa ada kejadian apa aja hahah. Its me, butuh banyak notes, reminder karena saya pelupa. Okay. What next? Aha.

Segitu dulu deh ya buat bulan Januari, ntar aku edit kalau aku inget sesuatu di bulan Januari muehehe.

What we have to learning from January is...
Jika ada sesuatu yang tidak pas, tidak cocok, tidak sesuai dengan apa yang seharusnya, tolong di perhatikan kembali. Entah itu dari diri kita sendiri, atau dari orang tsb atau dari keduanya. Cari solusinya. Tapi jika masih terjadi lagi, mungkin kita harus berhenti memaksakan semuanya. Karena nggak akan baik juga kedepannya. Sekian dari Sylvia di malam Sabtu ini. Malam Sabtu loh yaa, hehe.


Regards,







Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • A Thank You Letter To My Papah
  • February: Day 9 Writing Challenge - What Nicknames Did I Have Growing Up?Have
  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • Happy Eid Mubarak 1440H
  • Belajar Bookbinding di Bandung Readers Festival

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
      • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates