Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum



Ini postingan pertama di tahun 2018! Happy late new year everyone! May Allah grants us with happiness and blessings as always!

Sesuai dengan judul postingan ini, hujan. Let's talk about my fav season. Hujan.

Nenangin, damai, bawa kenangan, bawa kebahagiaan. Itu sih yang selalu aku rasa saat si berjuta bahkan triliyunan butiran air hujan jatuh.

Hujan selalu jadi momen yang pas buat bikin mie instant sepaket dengan sayuran telur dan cabe rawit. Atau susu panas dan selimut. Atau tidur. Yap, tidur.

Alhamdulillah saat ini hujan datang. Aku nggak lagi beribet input data ini itu. Walaupun nggak ditemenin susu hangat atau mie instant dan temen temennya. Tapi cukup menikmati hujan datang dengan malesnya bangun dari cintaku (red: kasur) diselimuti sama bed cover yang udah nemenin tidur aku sejak 2015 lalu.

Hujan itu selalu bisa jadi alasan kenapa orang ngerasa damai, tentram, sehat sentosa. Bhahaha.
Entah kenapa tapi I'm in love with rains. I love the smells of the first rain. Yang mana wangi tanah itu entah kenapa enak banget buat di isep.

Rasanya itu kayak.... Wangi tanah. Iya tanah.

Hujan itu selalu bisa jadi alasan untuk males malesan. Karena cuacanya yang dingin bikin orang mager diem aja bahkan sampek tidur terus.
Hujan itu.. ah hujan pokoknya aku suka kamu. Kamu bawa bahagia, bawa ketenangan, bawa rasa mager.

Tapi jan, jangan gede gede ya hujannya. I just don't like when thunderstorms come over to made everyone shock or scared. Cukup hujan santai aja. Jangan rusuh rusuh.

Jangan bilang dia takutnya dia cemburu, tapi aku cinta banget sama hujan. Serius.


Hujan, I'm in love.



Love,

Assalamualaikum.


Entah harus mulai darimana. Yang pasti semua harus dijadikan pelajaran agar bisa lebih hati hati, lebih cermat dan lebih baik untuk kedepannya.

Ternyata apa yang mungkin selama ini kita nilai baik, nilai sempurna belum tentu "baik" dan "sempurna"

Allah yang mengetahui. Segala sesuatunya. Entah aku atau mereka. Yang jelas, dengan 'pergi'nya aku dari sana, aku harap akan membawaku ke tempat yang jauh lebih baik lagi, lebih menghargai, lebih seperti "rumah".
Thanks for those people. For the goods, for the bads, the pain, the happiness, the learns, the smile.

The one that keep telling me "kerja yang bener, dapat upah. Selesai. Don't ever think what people say and do to you" makasih teh selalu jadi tempat keluh kesah aku❤

And the one that keep telling me "Allah ngga tidur, sabar" makasih jugaaa teh. May Allah bless you always❤

Jadikan pelajaran. Hidup ngga akan berhenti cuma karena mereka yang ngga menghargai kamu. They make you more you. Semangat Sylvia❤


Love,

Assalamualaikum.

Ini jam 1:03am. Nulis ini dalam keadaan diinfus untuk kedua kalinya dalam minggu ini, hiks.

Seperti biasa, lambung membandel. Atau aku yang bandel karena makan nya ngga pilih pilih, hehe.

Pokoknya mesti bersyukur atas segala sesuatu. Nikmat sehat, nikmat rezeki, nikmat silahturahmi. Segala nikmat yang udah Allah kasih buat kita.

Alhamdulillah alla kulihal❤

Blessed girl,





Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • A Thank You Letter To My Papah
  • February: Day 9 Writing Challenge - What Nicknames Did I Have Growing Up?Have
  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • Happy Eid Mubarak 1440H
  • Belajar Bookbinding di Bandung Readers Festival

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
      • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates