Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum
Bandung, 3 Februari 2020


What was my first driving experience like?

Pertama kali belajar berkendara itu mengendarai motor. Dan aku diajari oleh papah.

Itu sekitar tahun 2013 an. Aku masih duduk dikelas 2 SMK saat itu.

Motor papah itu motor bebek bukan ya? Yang bergigi itu. Dan aku selalu sulit mengerti setiap kapan saja gigi dipindahkan.

Aku lebih jago saat berkendara di jalan yang lurus. Di saat ada belokan, aku harus menurukan gas karena masih grogi takut nabrak atau jatuh.

Selama belajar mengendarai motor, alhamdulillah. Nggak pernah jatuh atau menabrak atau ditabrak. Alhamdulillah.

Tapi suatu hari sekitar tahun 2016 an aku pernah dengan 'sok' nya mengendarai motor dijalan yang menurun dan rusak.

Saat itu aku membonceng mantan pacar (read: suamik), dan dasar aku yang begitu sok bisa. Motor tergilincir karena aku yang tadinya mau mengerem malah mengerem dan menggas motor secara bersamaan. Kami hampir terjatuh, untung mantan pacar dengan sigap mengendalikan aku yang sok bisa kala itu. Hahaha.

Sejak saat itu, nyaliku jadi ciut saat harus mengendarai motor dijalan yang rusak/menurun apalagi dua kombinasi itu. Duh!

Berujung dengan 
"Ayah aja deh yang bawa motornya, ya?"

Love,

Sylvia
Assalamualaikum
Bandung, 1 Februari 2020

A lesson I learned from my grandpa.

Kalau ditanya 
"Syl, aslinya orang mana?" 
Aku selalu jawab 
"Bandung." 
Aku cuma mau make it simple. Padahal, kalau diceritain itu belibet. 

Papa lahir dari seorang wanita (opungku) yang adalah seorang chinese dan kakek (opung) yang asli Indonesia (Batak - Jawa). Papa berwajah seperti orang chinese pada umumnya. Mempunyai mata yang sipit dan berkulit putih. Badan yang besar seperti kakekku & bersuara keras seperti halnya orang Batak. 

Mama lahir di Bandung, dari nenek yang memang asli Sunda namun kakek yang asli dari Sulawesi Utara. Tepatnya di Manado. 

Jadi, kira-kira kalau ditanya pertanyaan diatas mau jawab apa biar simple? 

Yaudah, Bandung aja. Karena aku lahir dan besar disini.
Eh tapi, nggak sedikit juga yang lanjut lagi bertanya. 
"Tapi kok mata kamu sipit ya?"
:)

---

Kakek yang ku kenal sangat dekat adalah ayah dari mama. Kakek dari papah gimana? Opung sudah meninggal, bahkan sebelum mama & papah bertemu. 

Aku tau beberapa cerita mengenai opung dari papah. Seperti, opung adalah seseorang yang sangat mencintai tanah airnya. Dan pernah jadi bagian di TNI. Dan aku percaya itu, karena beberapa waktu setelah papah pergi, aku menemukan beberapa kertas yang bertuliskan piagam/sertifikat penghargaan untuk opungku. Dan tebak, ditanda-tangani oleh siapa? 

Soeharto. 

Presiden kedua di Indonesia.

Iya. Sehisteris apa pas aku tau. Nggak nyangka!!

Eh tapi, kakek juga punya kesamaan dengan opung. Sama sama mencintai tanah airnya! 

Dulu, waktu aku masih duduk dibangku TK sampai dengan SD, aku sering melihat kakek duduk didekat TV saat menonton pertandingan sepakbola. 

Saat pertandingan sepakbola belum dimulai, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kakek akan ikut berdiri dari duduknya dan ikut menyanyi lagu kebangsaan Indonesia. Saat para pemain hormat kepada sang saka merah putih, kakek juga akan ikut hormat. 

Di saat pertandingan selesai, dan hasilnya mengecewakan, kakek akan ngomel-ngomel (tipikal suporter yang normal saat tau tim kesayangannya kalah) dan akan sorak soray berbahagia bahkan sampai menangis ketika tau tim kesayangannya menang. 

Jiwa patriotnya memang besar! 

Sebelum kakek pensiun, kakek adalah seorang pengemudi mobil TNI. 

They have something in common, right?

Dari situ, aku belajar bahwa bagaimanapun keadaan Indonesia saat ini. We have to respect, to love our country. 

Dulu Indonesia dimerdekakan oleh pahlawan-pahlawan yang rela berkorban di medan perang untuk kita yang sekarang. Kita yang sekarang dapat hasilnya dari perjuangan pahlawan kala itu.

Ya masak sih kita nggak bisa sama sama ikut memajukan bangsa ini yang dulu dengan susah payah dimerdekakan oleh pahlawan bangsa? 

Itu sih yang aku pelajari dari kakek dan opungku.

Sekian.

Love,

Sylvia


Assalamualaikum
Bandung, 1 Februari 2020

Waktu kok cepat banget ya rasanya? Serasa baru kemarin nulis postingan kalau aku mau menantang diri aku dengan 30 days writing challenge untuk bulan Januari. Dan hari ini adalah hari pertama di bulan Februari. 

Sejujurnya aku cukup terkesan dengan diri aku yang agak pemalas ini. Emang pemalas padahal. Karena aku udah menyelesaikan tantangan menulis selama 30+1 hari di bulan Januari. Walaupun ternyata menjadi konsisten itu tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali selama challenge, aku sempat lupa atau bahkan bingung mau nulis apa. Dan berakhiran dengan aku memosting 2 atau bahkan sampai 4 postingan dalam sehari ;)

Karena aku masih ingin konsisten dalam menulis di blog. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali menantang diri aku untuk menulis selama 29 hari kedepan di blog ini. 

Dan selama 29 hari kedepan pula, aku bakalan tulis tulisan yang memang sudah ada topik di setiap harinya. Ini dia topiknya..

source: Pinterest

Hope you guys don't mind karena 29 hari kedepan yang mungkin akan berlanjut sampai ke tantangan 366 hari kedepan akan ada sederet curhatan, kehidupan pribadi aku, dan remah-remah lainnya yang bakalan menuhin isi blog di bulan Februari ini. 

Tapi aku juga bakalan coba untuk tetap nulis blog yang berkaitan dengan korespondensi, foods, traveling, dan yang lainnya.

Yosh, ganbatte!

Love,

Sylvia
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • A Thank You Letter To My Papah
  • February: Day 9 Writing Challenge - What Nicknames Did I Have Growing Up?Have
  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • Happy Eid Mubarak 1440H
  • Belajar Bookbinding di Bandung Readers Festival

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
      • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates