Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum


Babeh waktu SMA, ganteeeng buahaha :v

Papah. Apa yang kita pikirkan saat mendengar atau membaca kata “papah”? Sosok yang cuek? Tak peduli? Pemarah? Atau tegas? Coba pikirkan sejenak.

Apa yang kita pikirin deh ketika mendengar kata “cuek” “tak peduli” “pemarah” atau “tegas”? Apa yang kita pahami? Apa yang kita dapat dari kata-kata tadi?

Papah memang terkadang cuek, diam, tak peduli pemarah bahkan tegas yang keterlaluan. Namun, apakah kita tau apa arti dimana papah terkadang menjadi sosok yang cuek, diam, tak peduli, pemarah atau tegas?

Papah cuek? Sebenarnya kalau kita coba telaah dan rasa lebih jauh lagi, papah peduli. Sangat amat peduli. Masih mau mengelak? Coba deh, papah mana yang nggak peduli sama anaknya? Di saat kamu sakit, siapa yang pergi sana sini selain papah? Beliin kamu bubur, beliin obat? Papah atau pacar? Pacar? Yakin? Yang bakalan sibuk sana sini cari uang buat biaya pengobatan kalau kita sakit itu pacar atau papah?

Papah tak peduli? Udah di jelasin di atas. Masih mau ngelak? Coba deh inget-inget. Kapan terakhir kali ngeluh minta beliin hape baru? Baju baru? Gadget baru? Dan ketika papah belum bisa bilang kapan kita bakal papah beliin hape baru atau baju baru atau gadget baru papah terkadang diam. Papah diam bukan berarti papah nggak bakalan beliin hape, baju atau gadget baru untuk kita. Papah lagi mikir, gimana caranya bisa beliin kita hape, baju atau gadget baru buat kita tanpa ganggu uang belanja buat kebutuhan sehari-hari di rumah. Papah diam karena papah sedih, belum bisa beliin apa yang anaknya mau dengan segera. Belum bisa menuhin apa yang kita mau. Tapi gimanapun juga papah bakal usahain biar kita dapetin hape, baju atau gadget baru. Nggak peduli harus secapek apa. Yang penting anaknya seneng, papah juga pasti seneng. Tapi pernah nggak kita berpikir secapek apa papah kerja buat kita? Buat anak anaknya? Pernah?

Terkadang kita terus membuat ego dari diri kita terus tumbuh, tumbuh dan tumbuh lagi. Nggak peduli akan sosok pekerja keras disana yang banting tulang buat kita. Buat kita seneng. Bahagia. Yang penting kita seneng yaudah yang lain masa bodo. Ya kan?

Sadar ngga sih kita? Papah menomor sekiankan keinginannya demi menomor satukan keinginan anaknya? Menunda jauh jauh apa yang papah pengen demi kita.

Selalu ada, kapanpun<3
Jika kita masih berpikiran bahwa papah itu cuek dan tidak peduli. Mungkin ini saatnya buat kita buka mata dan hati kita lebih lebar lagi. Hati yang lebih bisa merasakan lagi. Pikiran yang terbuka jauh lebih lebar dari biasanya. Ego yang harus segera di perkecil lagi.

Papah pemarah? Ya papah akan menjadi sosok yang pemarah apabila kita, anaknya tidak menuruti apa yang papah pinta. Apa yang papah minta dari kita anak anaknya? Balas budi? Salah besar. Papah cuma pengen anaknya jauh lebih berhasil di bandingkan papahnya. Anaknya jauh lebih sukses di bandingkan papahnya. Papah nggak pernah minta uang salary bulanan kita pas cair. Papah nggak minta di belikan baju bola dari salah satu club favoritnya. Papah nggak minta di belikan batu akik segede gunung. Engga kok. Papah cuma mau anaknya lebih baik dalam segala hal di bandingkan dia. Itu aja.

Papah menjadi sosok pemarah jika suatu saat dia tahu anak gadis atau lelakinya belum pulang ke rumah pada jam 10 malam. Karena apa? Papah takut, anak gadis kesayangannya di goda oleh laki-laki kurang baik. Papah takut, anak gadisnya kenapa napa. Papah takut, anak lelakinya bergaul dengan laki-laki yang kurang baik. Papah takut, anak lelakinya terjerumus ke dalam hal yang tidak baik. Papah marah saat itu karena papah takut, papah nggak mau anak gadisnya atau anak lelakinya menjadi anak yang kurang baik. Papah marah karena papah ingin tegas, agar suatu saat kita sebagai anaknya tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Papah marah karena papah tau, hal itu tidak baik untuk kita.

“papah sih sok tau! Yang jalanin itu kan aku! Bukan papah! Ya gimana akulah! Suka suka aku!”
Pernah ngga kita mengucap kata kata itu ke papah? Jika pernah, masih mau bilang “papah sok tau!” “suka suka aku” ? Masih mau nutup telinga kalau di nasehatin papah? Semoga kita tidak pernah dan tidak akan pernah mengucapkan kata kata menyakitkan itu.

Papah banting tulang, kerja keras buat kita. Anaknya. Papah nggak minta banyak, papah cuma ingin kita “bernasib” jauh lebih baik di bandingkan papah sendiri. Papah menjadi sosok yang pemarah karena tau hal yang di lakuin anaknya itu kurang baik. Orangtua pasti tau dan mau yang terbaik untuk kita. Begitu pula papah.

He did the best for us. He is doing the best for us. And he will always do the best for us.

When I was 3yo<3
Jadi masih mau kah kita mempertahankan ego kita? Mengucapkan kata kata menyakitkan itu ke papah? Masih mau kah kita ngeluh atas semua gadget gadget yang di belikan papah namun nggak sesuai sama apa yang kita mau? Masih mau kah kita seneng seneng disini, tapi disana ada sosok yang terus bekerja tanpa perhatiin dirinya sendiri untuk kita? Masih maukah?

Mungkin ini saatnya buat kita semua tengok ke kamar papah dan mamah. Lihat keduanya, lihat gimana wajah papah dan mamah. Ada kerutan nggak di dahi papah dan mamah? Atau mata panda? Atau bahkan keriput? Ada?

Sadar satu hal? Papah dan mamah nggak muda lagi. Nggak sekuat dulu saat kita masih kecil. Papah dan mamah semakin tua setiap harinya. Kenapa ngga kita coba buat ngasih yang terbaik buat mereka? Buat mereka bahagia. Buat mereka menangis karena bahagia dan bangga punya anak seperti kita?

Jadi kapan? Saat ini juga! Detik ini juga! Yuk, kita sama sama hijrah ke yang lebih baik. Sebelum semuanya terlambat. Naudzubillahimindzalik.

Mari biasakan berkata “pah, mah aku janji bakalan usaha buat papah dan mamah bahagia.” Dalam hati setiap kita merasa malas untuk melakukan yang terbaik. Biasakan untuk selalu mengingat jerih payah orangtua untuk kita, bagaimana susahnya cari uang dan saat saat orangtua kita berkorban untuk kita. Biasakan. Bismillah.

Bukan maksud saya untuk menggurui kamu atau kalian. Saya disini juga masih belum bisa berbakti kepada papah saya. Saya masih dalam proses untuk membuang jauh jauh ego saya dan berusaha menjadi anak yang berbakti kepada papah saya. Namun, apakah salah kalau saya yang sedang dalam proses berbakti kepada papah saya ini mengingatkan kita semua?

Arti papah untuk vivi, papah adalah sosok yang setia. No matter how hard our journey as a family, you’ll always be there to be the leader to fight the world. You’ll always be there to protect me, ose and mamah. Papah sosok pahlawan. Nggak peduli orang mau ngomong apa tentang papah, you’re my hero. Our hero. You always fight for us. Papah, papah adalah papah terbaik di dalam sejarah dunia! 

Papah adalah papah vivi. Dan selamanya akan tetap menjadi papah vivi.

With the hero of my life, papah<3


Selamat hari Ayah untuk para ayah atau papah di dunia! You're will always be our heroes!

Apa arti papah untuk kalian? Share yuk!


PS: Tulisan ini sebelumnya pernah aku post di Notes FB aku, muehehe.



With Lots of Love&Laugh
 


Assalamualaikum.

Kali ini mau bahas another curug. Curug yang bakalan aku kenalin ke kalian wahai para pembaca  *dih* ada di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Curug apa namanya? Namanya?

Curug Layung. Curug Layung ini nggak terlalu tinggi aliran airnya, tapi punya kolam yang cukup luas. Biasanya curug ini jadi area berenang. Curug Layung ini ada di urutan paling hulu di aliran sungai Cimahi, ke arah hilir makin ke bawah masih ada curug lain. Yaitu Curug Tilu, Curug Bugbrug, Curug Cimahi , Curug Panganten dan Curug Lalay. 

Dannn ±3 bulan yang lalu, tepatnya tanggal 16 Agustus 2015. Aku, sahabat gila nan idiotku+pacarnya, dan teman dari pacarnya sahabat idiotku pergi ke Lembang tanpa rencana apapun sebelumnya. Dengan modal “yang penting sejuk dan enak aja” kita OTW ke Lembang.

Kita hari itu berangkat jam 13.30 atau jam 14.00 ya pokoknya sekitar jam segituanlah :v aku lupa soalnya hehe. Dikarenakan belum pada melakukan ibadah wajib, kita berhenti disalah satu mushola sebelum area wisata ‘Dusun Bambu’. Orang Bandung pasti tau dong tempat wisata ‘Dusun Bambu’ ya kan? Kalau ada yang nggak tau, aku bakalan coba bahas tempat wisata ‘Dusun Bambu’ deh.

Setelah selesai salat, kita sempet istirahat bentar dan beli makanan kecil. Nggak makanan besar, mahal soalnya. Jadi yang kecil aja :v *iya ajadeh Sylvia-_-* setelah selesai makan makanan yang kecil kita lanjut perjalanan karena takut kesorean, walaupun itu udah nggak terlalu jauh lagi buat nyampek di Curug Layung.

‘Dusun Bambu’ itu jadi patokan buat nyampek ke Curug Layung. Dengan informasi yang sangat amat minim sekali *pemborosan kalimat nih-_-* kita nekat aja lanjutin perjalanan, hahai.
Dikarenakan tidak kunjung menemukan arah jalan yang menunjukan jalan menuju ke Curug Layung 
akhirnya kita tanya ke salah satu warga sekitar.

“Bentar lagi sampai ko a teh, lurus terus aja. Tapi kalau lewat jalan aslinya mah jelek pisan jalannya. Lewat jalan pintas aja atuh a teh biar enak mah.”

Akhirnya kita ambil jalan pintas lewat ke jalan kecil di pinggir rumah-rumah warga. Serius, jalannya kecil banget! Dan jalannya itu curam banget yaampun *dih sylviaaa* takut jatuh ke pinggir jalan kecil itu dan kalau jatuh, sudahlah entah gimana-_- (sebelah kanan jalan kecil itu semacam jalan berbatuan, tapi itu dibawah banget. Jaraknya lumayan dalam -kalau itu sungai-  dan..kita naik motor diatas-_-)  

Dan setelah melewati jalan yang membuat aku terus beristigfar *beneranloh-_-* kita akhirnya masuk ke jalan yang lebih besar. Dan perjalanan dimulai lagi. Lewat jalan yang bikin badan sakit, kita akhirnya sampek juga di gerbang Curug Layung.

Dengan harga tiket yang sangat terjangkau Rp. 5,000 kita bisa memarkirkan motor dan mulai lagi perjalanan naik-naik ke puncak bukit kali ya bukan gunung :v

Pohon-pohon di bukit menuju Curug Layung

Jarang banget nemu pemandangan kayak gini sekarang 
Sepatu dan perdamaian *abaikan

Dengan jarak yang lumayan deket (berarti jauh) dan dengan nafas yang memburu *cielah akhirnya kita sampai juga nih.
Pemandangan 'hampir nyampe' ke Curug Layung

Curugnya kelihatan nggak tuh?
Eh tong lagi ape lu disitu :v
Yeaaay! Curug Layung 
Aliran air dari Curug Layung menuju curug lainnya
Bestfriend's foots wuahaha
Nah ada accident dikit nih yang bikin kaki aku berdarah mengalir seperti aliran Curug Layung *apaanbgt-_-* jadi pas kita mau nyebrang ke batu-batu yang lain. Kita kan mesti lewatin dulu kolam tuh ya. Aku pikir ya nggak terlalu dalem, eh nyatanya cukup dalem permisa. Riweuhlah aku seketika di dalam kolam haha. Nggak ngerasain kaki sakit atau perih, eh pas udah duduk di batu, barulah nyadar jempol kaki berdarah banyak banget *alaaay* dan nggak lama baru terasa perihnya, hiks..

Candid nih haha :v

Karena nggak ada perban dan persediaan handsaplast abis, pake tissue lah. Kreatif dikit daripada infeksi :'v

Dikarenakan waktu maghrib hampir tiba, dengan berat hati akhirnya kita pulang dengan keadaan celana yang basah sampek kelutut haha. Seru banget dan senengnya bisa datang dan have fun ditempat baru lagi.

Sahabat idiot selamanya haha :3

With Lots of Love&Laugh


Assalamualaikum.



Tahukah kamu? Apa arti dari curug? Curug Cijalu?


Curug (bhs. Sunda) berarti air terjun. Sedangkan Ci-jalu, ci berarti air (bhs. Sunda) dan jalu (bhs. Sunda) berarti lelaki. Kenapa Cijalu? Konon katanya, penamaan Cijalu ada erat kaitannya dengan kedatangan seorang pendekar sakti yang dipercaya masyarakat memiliki kesaktian tiada tanding.

Curug Cijalu terletak di Kabupaten Subang Kecamatan Sagala Herang Desa Cipancar. Curug ini terletak pada ketinggian 1.30M DPL dengan suhu udara 18-26C. Curug ini dibuka menjadi obyek wisata sejak 1 September 1984. 


Sebelum dikelola, air terjun ini sudah sering dikunjungi orang-orang Tionghoa. Mereka menganggap air terjun itu tempat mandi para bidadari. Kepercayaan ini timbul lantaran saat matahari pagi memancar, akan bermunculan pelangi-pelangi kecil memantul dari air terjun. 


Kenapa lagi ngebahas Curug Cijalu? Karena, ±2 minggu yang lalu di tanggal 14 Oktober 2015, aku dan teman sepekerjaan pergi ke Curug Cijalu. Dengan melewati rute Dawuan-Kalijati-Purwakarta-Situ Buled-Wanayasa-Jl. Cagak-Curug Cijalu yeeaay!

Dengan jalan yang lumayan deket (jauh berarti :v) akhirnya sampek juga disana. Dengan tiket seharga 15.000/orang dan tiket parkir motor 1.000/motor kita akhirnya bisa ngelihat indahnya Curug Cijalu.







Karena kita alay, yaudah nyampe sana langsung wefie :v bukan alay sih sebenernya, cuma pengen mengabadikan momen aja :v *alasaaan*



 Bang Topik, a Awan dan aku
Cuma mengabadikan momen ko, ga alay :v


Cuma pengen mengabadikan momen part2 :v




Have fun banget hari itu, mengabadikan momen terus :v capeknya perjalanan dari kost an ke Curug Cijalu terbayarkan oleh udara yang duh sejuk banget, pemandangan yang top, air curug yang dingin dan seger banget *walaupun ga ikut nyemplung* 


Perjalanan dari jam 09.30 sampek jam 20.30 udah nggak sia-sia. Makasih para abang-abang Jakarta dan aa dari Banten haha :3


Entah kenapa :'v

Curug Cijalu recomended banget buat jadi salah satu objek wisata list kalian! ;)

And btw, ada berita bagus buat kalian yang ngenes karena ngejones buahaha ada mitos baru mengatakan bila siapa saja remaja yang jomblo dan sedang galau jika melakukan mandi di curug itu akan segera mendapatkan jodoh dan ketenangan. Tuh pada siap-siap gih, ngetrip bareng ke Curug Cijalu biar pada kagak ngejones lagi buahaha *dikejar para jones* *digebukin jones sedunia* :v



Sekian. Selamat siang menjelang sore para pembaca *yakin ada yg baca? :’v*




With Lots of Love&Laugh



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • A Thank You Letter To My Papah
  • Nggak akan berhenti gitu aja
  • Aku Seorang Istri
  • Happy Eid Mubarak 1439 H
  • Aku Takut...

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
      • Selamat Hari Ayah, Papah!
      • Journey to: Curug Layung, Cisarua Lembang, Bandung...
      • Journey to: Curug Cijalu, Subang, Jawa Barat
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates