Selamat Hari Ayah, Papah!

Assalamualaikum


Babeh waktu SMA, ganteeeng buahaha :v

Papah. Apa yang kita pikirkan saat mendengar atau membaca kata “papah”? Sosok yang cuek? Tak peduli? Pemarah? Atau tegas? Coba pikirkan sejenak.

Apa yang kita pikirin deh ketika mendengar kata “cuek” “tak peduli” “pemarah” atau “tegas”? Apa yang kita pahami? Apa yang kita dapat dari kata-kata tadi?

Papah memang terkadang cuek, diam, tak peduli pemarah bahkan tegas yang keterlaluan. Namun, apakah kita tau apa arti dimana papah terkadang menjadi sosok yang cuek, diam, tak peduli, pemarah atau tegas?

Papah cuek? Sebenarnya kalau kita coba telaah dan rasa lebih jauh lagi, papah peduli. Sangat amat peduli. Masih mau mengelak? Coba deh, papah mana yang nggak peduli sama anaknya? Di saat kamu sakit, siapa yang pergi sana sini selain papah? Beliin kamu bubur, beliin obat? Papah atau pacar? Pacar? Yakin? Yang bakalan sibuk sana sini cari uang buat biaya pengobatan kalau kita sakit itu pacar atau papah?

Papah tak peduli? Udah di jelasin di atas. Masih mau ngelak? Coba deh inget-inget. Kapan terakhir kali ngeluh minta beliin hape baru? Baju baru? Gadget baru? Dan ketika papah belum bisa bilang kapan kita bakal papah beliin hape baru atau baju baru atau gadget baru papah terkadang diam. Papah diam bukan berarti papah nggak bakalan beliin hape, baju atau gadget baru untuk kita. Papah lagi mikir, gimana caranya bisa beliin kita hape, baju atau gadget baru buat kita tanpa ganggu uang belanja buat kebutuhan sehari-hari di rumah. Papah diam karena papah sedih, belum bisa beliin apa yang anaknya mau dengan segera. Belum bisa menuhin apa yang kita mau. Tapi gimanapun juga papah bakal usahain biar kita dapetin hape, baju atau gadget baru. Nggak peduli harus secapek apa. Yang penting anaknya seneng, papah juga pasti seneng. Tapi pernah nggak kita berpikir secapek apa papah kerja buat kita? Buat anak anaknya? Pernah?

Terkadang kita terus membuat ego dari diri kita terus tumbuh, tumbuh dan tumbuh lagi. Nggak peduli akan sosok pekerja keras disana yang banting tulang buat kita. Buat kita seneng. Bahagia. Yang penting kita seneng yaudah yang lain masa bodo. Ya kan?

Sadar ngga sih kita? Papah menomor sekiankan keinginannya demi menomor satukan keinginan anaknya? Menunda jauh jauh apa yang papah pengen demi kita.

Selalu ada, kapanpun<3
Jika kita masih berpikiran bahwa papah itu cuek dan tidak peduli. Mungkin ini saatnya buat kita buka mata dan hati kita lebih lebar lagi. Hati yang lebih bisa merasakan lagi. Pikiran yang terbuka jauh lebih lebar dari biasanya. Ego yang harus segera di perkecil lagi.

Papah pemarah? Ya papah akan menjadi sosok yang pemarah apabila kita, anaknya tidak menuruti apa yang papah pinta. Apa yang papah minta dari kita anak anaknya? Balas budi? Salah besar. Papah cuma pengen anaknya jauh lebih berhasil di bandingkan papahnya. Anaknya jauh lebih sukses di bandingkan papahnya. Papah nggak pernah minta uang salary bulanan kita pas cair. Papah nggak minta di belikan baju bola dari salah satu club favoritnya. Papah nggak minta di belikan batu akik segede gunung. Engga kok. Papah cuma mau anaknya lebih baik dalam segala hal di bandingkan dia. Itu aja.

Papah menjadi sosok pemarah jika suatu saat dia tahu anak gadis atau lelakinya belum pulang ke rumah pada jam 10 malam. Karena apa? Papah takut, anak gadis kesayangannya di goda oleh laki-laki kurang baik. Papah takut, anak gadisnya kenapa napa. Papah takut, anak lelakinya bergaul dengan laki-laki yang kurang baik. Papah takut, anak lelakinya terjerumus ke dalam hal yang tidak baik. Papah marah saat itu karena papah takut, papah nggak mau anak gadisnya atau anak lelakinya menjadi anak yang kurang baik. Papah marah karena papah ingin tegas, agar suatu saat kita sebagai anaknya tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Papah marah karena papah tau, hal itu tidak baik untuk kita.

“papah sih sok tau! Yang jalanin itu kan aku! Bukan papah! Ya gimana akulah! Suka suka aku!”
Pernah ngga kita mengucap kata kata itu ke papah? Jika pernah, masih mau bilang “papah sok tau!” “suka suka aku” ? Masih mau nutup telinga kalau di nasehatin papah? Semoga kita tidak pernah dan tidak akan pernah mengucapkan kata kata menyakitkan itu.

Papah banting tulang, kerja keras buat kita. Anaknya. Papah nggak minta banyak, papah cuma ingin kita “bernasib” jauh lebih baik di bandingkan papah sendiri. Papah menjadi sosok yang pemarah karena tau hal yang di lakuin anaknya itu kurang baik. Orangtua pasti tau dan mau yang terbaik untuk kita. Begitu pula papah.

He did the best for us. He is doing the best for us. And he will always do the best for us.

When I was 3yo<3
Jadi masih mau kah kita mempertahankan ego kita? Mengucapkan kata kata menyakitkan itu ke papah? Masih mau kah kita ngeluh atas semua gadget gadget yang di belikan papah namun nggak sesuai sama apa yang kita mau? Masih mau kah kita seneng seneng disini, tapi disana ada sosok yang terus bekerja tanpa perhatiin dirinya sendiri untuk kita? Masih maukah?

Mungkin ini saatnya buat kita semua tengok ke kamar papah dan mamah. Lihat keduanya, lihat gimana wajah papah dan mamah. Ada kerutan nggak di dahi papah dan mamah? Atau mata panda? Atau bahkan keriput? Ada?

Sadar satu hal? Papah dan mamah nggak muda lagi. Nggak sekuat dulu saat kita masih kecil. Papah dan mamah semakin tua setiap harinya. Kenapa ngga kita coba buat ngasih yang terbaik buat mereka? Buat mereka bahagia. Buat mereka menangis karena bahagia dan bangga punya anak seperti kita?

Jadi kapan? Saat ini juga! Detik ini juga! Yuk, kita sama sama hijrah ke yang lebih baik. Sebelum semuanya terlambat. Naudzubillahimindzalik.

Mari biasakan berkata “pah, mah aku janji bakalan usaha buat papah dan mamah bahagia.” Dalam hati setiap kita merasa malas untuk melakukan yang terbaik. Biasakan untuk selalu mengingat jerih payah orangtua untuk kita, bagaimana susahnya cari uang dan saat saat orangtua kita berkorban untuk kita. Biasakan. Bismillah.

Bukan maksud saya untuk menggurui kamu atau kalian. Saya disini juga masih belum bisa berbakti kepada papah saya. Saya masih dalam proses untuk membuang jauh jauh ego saya dan berusaha menjadi anak yang berbakti kepada papah saya. Namun, apakah salah kalau saya yang sedang dalam proses berbakti kepada papah saya ini mengingatkan kita semua?

Arti papah untuk vivi, papah adalah sosok yang setia. No matter how hard our journey as a family, you’ll always be there to be the leader to fight the world. You’ll always be there to protect me, ose and mamah. Papah sosok pahlawan. Nggak peduli orang mau ngomong apa tentang papah, you’re my hero. Our hero. You always fight for us. Papah, papah adalah papah terbaik di dalam sejarah dunia! 

Papah adalah papah vivi. Dan selamanya akan tetap menjadi papah vivi.

With the hero of my life, papah<3


Selamat hari Ayah untuk para ayah atau papah di dunia! You're will always be our heroes!

Apa arti papah untuk kalian? Share yuk!


PS: Tulisan ini sebelumnya pernah aku post di Notes FB aku, muehehe.



With Lots of Love&Laugh
 


0 Comments