Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum.

Hari ini pengen banget bahas body shaming.

Body shaming adalah celaan kepada oranglain atau diri sendiri mengenai penampilan fisik.
In this case, aku menjadi seorang korban. Ya, korban body shaming.

"Dasar gendut!"
"Pantesan gak kurus kurus orang kerjaannya makan"
"Gendut kayak gajah!"
"Ndut!"
"Makan tempat lu ah"
Dan segala macam tentang celaan mengenai badan aku yang emang bongsor. Udah pernah aku denger, aku telen.

------

Cerita sedikit.
Jadi waktu aku lahir berat badan aku gede bgt. Kurleb 5,5kg. Mama papa yang cerita. Mama sampek harus di sc. Karena ga mungkin lahiran normal dengan berat badan aku yang gede.

Dan papa berasal dari keluarga yang emang bongsor semua. Dari nenek sampek cicit kali ya bongsor semua. Punya berat badan yang over. Jadi no wonder why aku akan selalu bongsor.

Aku selalu dikatain gendut dari kecil. TK, SD, SMP, SMK, bahkan sampek sekarang udah nikah pun ga sedikit orang yang ngatain aku gendut.

Akupun pernah diet. Sampek cape rasanya suka dikatain gendut.

Walaupun ga sedikit juga orang yang bilang aku ga gendut. Karena tinggi aku yang emang tinggi. Tinggi aku sekitar 167cm lah.

Nyakitin rasanya, apalagi baru kenal udah ngatain ini itu. Ah, mirror please!

------

Tahun 2014 setelah lulus sekolah, aku kerja di salah satu pabrik di daerah Cimareme, Bandung Barat.
Kerjanya emang bener bener bikin capek sampek berat badan turun drastis. Badan nggak sehat sama sekali (selalu ada keluhan ini itu). Berobat tiap bulan. Ada aja penyakitnya. Tapi aku tau, aku langsing saat itu bukan karena aku sehat. Tapi karena aku sakit makanya jadi kurusan.

Pernah di komplenin sama mantan pacar "kamu gendutan ya? Diet gih" wkwk

Pernah juga di omongin sama orang yg sama sekali ga ku kenal "kalau dia langsingan aja pasti cantik" ini serius ya ga tipu tipu wkw

Pernah temen bilang kek gini "kita kayak sinetron ya, temenan dan salah satunya pasti badannya gendut kayak kamu" nyakitin dong

Percaya atau engga banyak yang kek gitu. Malah lebih parah!


HELLO...


Emangnya kudu kurusan dulu baru cantik? Emangnya kalau gendut ga bisa cantik? Emangnya yang cantik orang yang langsing doang? Emangnya yang kurus itu sehat? Emangnya yang sempurna itu mesti langsing?

Big no!

I'm so comfortable with myself. My body. Everything about my body!

I'm truly in love for being me. Being myself.

Kenapa bisa?
I'm dealing with myself.
Mungkin oranglain pikir aku ga sempurna, ga cantik atau apapun itu karena aku berbadan lebih besar dibandingkan cewek seumuranku.
Tapi aku jatuh cinta dengan diri aku yang bongsor, gendut, gemuk ini.
Aku selalu mencoba nggak nyakitin orang lain dengan kata kata yang mungkin emang candaan atau bahkan mencela orang lain mengenai fisik mereka. Karena aku tau, nggak enak dikatain ini itu.
Aku selalu mencoba buktiin bahwa aku yang gendut, yang gemuk, yang bongsor ini jauh lebih baik dari mereka yang suka hina, ngatain oranglain.
Aku selalu mencoba sabar, nggak ngeladenin kalau emang mereka udah ngatain ini itu.
Aku selalu mencoba buktiin, bahwa dengan aku gendut, aku gemuk, aku bongsor ini. Aku bisa melakukan apa yang ga mereka bisa lakukan.
Aku selalu mencoba. Lagi lagi dan lagi.

Sekarang? No more diet.

Suami sendiri aja nggak pernah masalahin berat badan istrinya mau segede apa. Lah mereka mereka yang bukan siapa siapa kok bisa ya judge, hina, ngatain oranglain. Wow banget.

Aku gaakan diet lagi. Kecuali, emang tubuh aku butuh diet. (Bukan diet karena pengen langsing tapi diet untuk kesehatan)

Hayoloh, yang suka body shaming. Wkw


Sekian.


Assalamualaikum.

Hari ini hari ke 36 sejak hari itu.


Hari dimana semua manusia didalamnya menangis, aku termasuk salah satu yang paling "keras".
---------
Saat itu, aku melihat salah satu postingan  salah seorang selebgram di Instagram. Dia membantu membagikan sebuah content bertuliskan "SEDEKAH AKBAR BANDUNG".
Aku yang biasanya selalu excited saat lihat sesuatu yang berhubungan dengan: volunteering, sharing, seminar, dsb. Langsung tertarik dan segera follow akun @infaqberasbandung/@infaqberasbdg.
Ternyata, acara Sedekah Akbar diadakan tanggal 23 September 2018. 1 hari sebelum hari ulangtahunku.
Tanpa pikir panjang, aku berujar dalam hati "aku harus bisa datang!".
Hari berlalu, 1 minggu sebelum hari H aku mencoba menghubungi admin dari Infaq Beras Bandung. Alhamdulillah, berjalan dengan baik.
Di saat hari H, acara mulai pukul 08:00 AM. Tapi sesuatu hal yang tidak direncanakan olehku terjadi. Yaa, kedatangan para krucil yang sama sekali nggak disangka-sangka. Membawa bday cake, presents, loves, hugs, kisses and happiness. Alhamdulillah alla kulihal.
Acara yang seharusnya aku datangi sebelum jam 8 mundur menjadi jam 11.
Melewatkan banyak acara seperti puppets show, pembacaan Al Qur'an, dll.
--------
Saat turun dari motor. Melihat luasnya bangunan, mempijakan kaki diatas tanah dimana akan ada nikmat yang luar biasa hari itu. Tangan gemeteran, kaki rasanya terlalu lemas untuk melangkah, hati yang tone degupnya berdegup jauh lebih kencang dari biasanya.. Seketika, aku ingin menangis.
Ku langkahkan kakiku menuju tempat registrasi ulang. Dimana aku memperlihatkan tiket "donasi" yang ku pegang. Dibalas dengan diberikannya satu lembar sticky note.
"Kak, nanti kakaknya tulis doa-doa yang mana nanti akan diamin-kan oleh adik-adik santri yatim & penghafal Qur'an."
Aku hanya mengangguk lalu mengucapkan terimakasih.
Ku paksa kakiku terus melangkah. Ku paksa mataku kuat-kuat untuk bisa menahan tangis. Ku paksa hatiku untuk lebih kuat. Karena saat itu juga, aku ingin bersujud kepadaMu ya Rabb.
Ku datangi papan yang berwarna warni. Ya, ditempat itu semua doa kita sebagai orangtua asuh ditulis.
Meja didekat papan penuh oleh mereka yang sedang menulis kata-kata yang selalu mereka panjatkan ketika sesudah shalat.
Disaat hatiku sedang mencoba kuat, datang 3 anak lelaki. Yang ikut membaca doa-doa yang sudah menempel di papan. Tersenyum kepadaku, aku tersenyum balik. Saat itu juga hatiku menangis. Ya Allah...
Ku tuliskan kata-kata itu. Semua yang selalu ku panjatkan selama ini.

Doa yang ditulis di sticky note. Nanti sticky note tsbt dibawa oleh anak-anak untuk didoakan setiap harinya.
Lalu ku langkahkan kakiku yang lemas ini menuju tempat dimana aku bisa melihat semuanya. Ya, semuanya.
Ku duduk, memperhatikan semuanya.

Suasana sesaat setelah shalat dzuhur

Banyaknya anak-anak itu. Banyak. Banyaknya orangtua asuh. Banyak.
Dan, banyaknya nikmatMu ya Allah, banyaknya rezekiMu, banyaknya anugerahMu, banyaknya cahaya terpancar hari itu dari wajah mereka. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.

Mataku mulai mengeluarkan buliran buliran air itu. Tidak, aku tidak kuasa lagi menahan semuanya. Ku biarkan hatiku menangis. Diriku menangis.

Banyaknya kisah mereka. Yang membuat kami disana membatu. Membeku. Betapa kami tidak bersyukur akan semua nikmatMu ya Allah. Maafkan hambaMu in ya Rabb...

Acara demi acara dimulai. Setiap detik itupula hidupku jauh lebih berharga. Menghabiskan hari bersama anak-anak luar biasa itu.

Ini brosur & infaqnya. Yang pengen infaq untuk anak yatim dan penghafal Al Qur'an sisihkan aja 25k perbulannya buat di infaq-an
Betapa luar biasanya, semua doa-doa kami panjatkan bersama. Kami menangis. Kami berserah diri. Kami berpelukan. Kami bermaafan. Kami hanya milikMu ya Allah. Kami malu. Kami malu sekali ya Allah...

Aku malu ya Allah...

------

Sampai ketemu di Baitullah ya





Assalamualaikum

Hari ini hari ke seminggu berumur 22 tahun, yeay!

Alhamdulillah, Allah masih kasih umur. Allah masih kasih kesempatan buat jadi lebih baik lagi. Alhamdulillah alla kulihal.

Di tanggal ke 23 di bulan September kemarin alhamdulillah masih dihebohin sobat-sobat yang udah 5/6tahun barengan.

Mereka dateng sekitaran jam setengah 7 pagi, bawa bolu yang dihias seperti bendera Amerika dengan lilin angka berjumlah 55 dan beberapa tengtengan kantong plastik isi kado. Tengs ya gais.

Nyebelin kadang mereka itu.

Dilanjut malam hari, mama ngucapin ultah via WhatsApp. Walaupun rumah deketan, tapi rasanya enak via WhatsApp. Kenapa? Karena kalau tatap tatapan langsung pasti nangis, itulah aku.

Di pagi harinya di hari H. Papa ucapin ultah dan ngutarain semua doanya via videocall. Kita LDR. Semarang - Bandung. Papa nangis kecil, aku berusaha kuat sekuat kuatnya biar ga nangis. Padahal mata udah kayak mau meledak nahan nangis.

Suami nyanyi bareng aku "happy birthday to me. Happy birthday to me."

3 hari kemudian, dapet kabar kalau salah seorang sobat mau main kerumah. Dan mau bawa sesuatu.

Alhamdulillah dapet cake greentea yang enaq banget!

Serta semua doa doa dari keluarga, sobat, serta temen temen yang lain. Jazakallahu.

"Ya Allah terimakasih. Kau berikan aku nikmat yang indah. Suatu rezeki, bertemu serta mempunyai orang orang seperti mereka. Jaga mereka, sayangi mereka. Sebagaima mereka menyayangi aku."

Sylvia

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • A Thank You Letter To My Papah
  • Nggak akan berhenti gitu aja
  • Aku Seorang Istri
  • Happy Eid Mubarak 1439 H
  • Aku Takut...

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
      • Body Shamming
      • Sedekah Akbar Bandung
      • 22
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates