Sedekah Akbar Bandung

Assalamualaikum.

Hari ini hari ke 36 sejak hari itu.


Hari dimana semua manusia didalamnya menangis, aku termasuk salah satu yang paling "keras".
---------
Saat itu, aku melihat salah satu postingan  salah seorang selebgram di Instagram. Dia membantu membagikan sebuah content bertuliskan "SEDEKAH AKBAR BANDUNG".
Aku yang biasanya selalu excited saat lihat sesuatu yang berhubungan dengan: volunteering, sharing, seminar, dsb. Langsung tertarik dan segera follow akun @infaqberasbandung/@infaqberasbdg.
Ternyata, acara Sedekah Akbar diadakan tanggal 23 September 2018. 1 hari sebelum hari ulangtahunku.
Tanpa pikir panjang, aku berujar dalam hati "aku harus bisa datang!".
Hari berlalu, 1 minggu sebelum hari H aku mencoba menghubungi admin dari Infaq Beras Bandung. Alhamdulillah, berjalan dengan baik.
Di saat hari H, acara mulai pukul 08:00 AM. Tapi sesuatu hal yang tidak direncanakan olehku terjadi. Yaa, kedatangan para krucil yang sama sekali nggak disangka-sangka. Membawa bday cake, presents, loves, hugs, kisses and happiness. Alhamdulillah alla kulihal.
Acara yang seharusnya aku datangi sebelum jam 8 mundur menjadi jam 11.
Melewatkan banyak acara seperti puppets show, pembacaan Al Qur'an, dll.
--------
Saat turun dari motor. Melihat luasnya bangunan, mempijakan kaki diatas tanah dimana akan ada nikmat yang luar biasa hari itu. Tangan gemeteran, kaki rasanya terlalu lemas untuk melangkah, hati yang tone degupnya berdegup jauh lebih kencang dari biasanya.. Seketika, aku ingin menangis.
Ku langkahkan kakiku menuju tempat registrasi ulang. Dimana aku memperlihatkan tiket "donasi" yang ku pegang. Dibalas dengan diberikannya satu lembar sticky note.
"Kak, nanti kakaknya tulis doa-doa yang mana nanti akan diamin-kan oleh adik-adik santri yatim & penghafal Qur'an."
Aku hanya mengangguk lalu mengucapkan terimakasih.
Ku paksa kakiku terus melangkah. Ku paksa mataku kuat-kuat untuk bisa menahan tangis. Ku paksa hatiku untuk lebih kuat. Karena saat itu juga, aku ingin bersujud kepadaMu ya Rabb.
Ku datangi papan yang berwarna warni. Ya, ditempat itu semua doa kita sebagai orangtua asuh ditulis.
Meja didekat papan penuh oleh mereka yang sedang menulis kata-kata yang selalu mereka panjatkan ketika sesudah shalat.
Disaat hatiku sedang mencoba kuat, datang 3 anak lelaki. Yang ikut membaca doa-doa yang sudah menempel di papan. Tersenyum kepadaku, aku tersenyum balik. Saat itu juga hatiku menangis. Ya Allah...
Ku tuliskan kata-kata itu. Semua yang selalu ku panjatkan selama ini.

Doa yang ditulis di sticky note. Nanti sticky note tsbt dibawa oleh anak-anak untuk didoakan setiap harinya.
Lalu ku langkahkan kakiku yang lemas ini menuju tempat dimana aku bisa melihat semuanya. Ya, semuanya.
Ku duduk, memperhatikan semuanya.

Suasana sesaat setelah shalat dzuhur

Banyaknya anak-anak itu. Banyak. Banyaknya orangtua asuh. Banyak.
Dan, banyaknya nikmatMu ya Allah, banyaknya rezekiMu, banyaknya anugerahMu, banyaknya cahaya terpancar hari itu dari wajah mereka. Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah.

Mataku mulai mengeluarkan buliran buliran air itu. Tidak, aku tidak kuasa lagi menahan semuanya. Ku biarkan hatiku menangis. Diriku menangis.

Banyaknya kisah mereka. Yang membuat kami disana membatu. Membeku. Betapa kami tidak bersyukur akan semua nikmatMu ya Allah. Maafkan hambaMu in ya Rabb...

Acara demi acara dimulai. Setiap detik itupula hidupku jauh lebih berharga. Menghabiskan hari bersama anak-anak luar biasa itu.

Ini brosur & infaqnya. Yang pengen infaq untuk anak yatim dan penghafal Al Qur'an sisihkan aja 25k perbulannya buat di infaq-an
Betapa luar biasanya, semua doa-doa kami panjatkan bersama. Kami menangis. Kami berserah diri. Kami berpelukan. Kami bermaafan. Kami hanya milikMu ya Allah. Kami malu. Kami malu sekali ya Allah...

Aku malu ya Allah...

------

Sampai ketemu di Baitullah ya





0 Comments