The End

Assalamualaikum

Kamis, 23 Februari 2017



The end. Sudahi saja ya? Cukup sampai disini saja ya?

Rasa sakitnya terulang lagi. Cukup saja dulu, begitu bodohnya saya memperjuangkan mereka yang begitu. Cukupkan semuanya. Mari kita jalan sendiri-sendiri. Tak perlu tanya kenapa. Tanyalah diri kalian sendiri. Kenapa aku sampai begini. Stop menyinyir-nyiyir saya. Setidaknya saya melakukan yang terbaik versi diri saya. Masih kurang perjuangan saya? Kesalahan ada pada diri kalian yang tak pernah puas akan oranglain. Tak pernah mau melihat sedikit saja perjuangan oranglain untuk kalian.

Dewasa? Kamu menyuruh saya dewasa? Saya memang belum dewasa, saya akui itu. Tapi setidaknya saya telah berusaha. Tidak seperti kalian yang bisanya nyinyir orang di sosial media. Jadi sebenarnya siapa yang harus disuruh dewasa?

Saya teman yang egois? Ya benar. Di saat seperti ini, kalian bilang saya teman yang egois. Di saat kalian susah, dan mungkin saya ada bersama kalian. Apa yang kalian bilang? "sahabat terbaik"?

Salahkah bila saya mengambil keputusan untuk menjauh? Memulai semuanya tanpa kalian lagi? Ini keputusan saya dan saya tidak main-main dengan keputusan saya. Cukupkan semuanya sampai disini. Kita lanjutkan hidup tanpa kita lagi.

Masih merasa benar? Oh ya silahkan. Saya hanya bisa berdoa semoga tidak ada "Sylvia" lain yang merasakan sakit, sakit hati oleh teman sendiri.

Bukan mau memutuskan silahturahmi. Saya hanya ingin memulai semuanya tanpa kalian lagi.

Hanya satu pesan dari saya untuk kalian, cobalah menghargai sekecil apapun usaha oranglain untuk kalian. Usaha kecil itu bisa berarti banyak untuk oranglain. Sesuatu yang kalian anggap sepele itu bisa berarti banyak untuk oranglain.

Suka atau tidak, saya berterimakasih atas semua waktu yang pernah kita habiskan bersama. Saya dapat banyak pelajaran selama berteman dengan kalian. InsyaAllah next time, saya tidak akan mengulangi hal yang sama untuk kedua kalinya.



Dari saya, yang saat ini disebut "teman egois"


0 Comments