Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum
Bandung, 30 April 2020

5 hari lalu, aku dikagetkan dan digembirakan(?) Oleh masuknya sebuah email.

Emailnya spesial, karena datangnya dari masa lalu.

Masa lalu? Iya, kamu nggak salah baca.

1 tahun yang lalu, tepatnya kapan aku lupa. Aku nemu satu website dimana, kita bisa kirim email untuk diri kita sendiri di masa depan.

futureme.org adalah websitenya. Disana, kamu bisa nulis apapun yang kamu mau tulis dan kirim ke alamat email kita. Di FutureMe juga kamu bisa mengatur waktu pengiriman email kamu. Dalam jangka berapa lama. Misalnya 1 tahun yang akan datang atau besok hari setelah kamu tulis email juga bisa kok!

Dan, aku yang selalu penasaran dan ingin tahu pasti coba dong. Bukan Sylvia namanya kalau nggak ingin coba. Wkwk.

Saat itu, aku sedang dalam perjalanan menuju The Lodge Maribaya. Hari itu hari Jum'at. Kami berhenti beberapa kali untuk istirahat, jajan dan solat Jum'at.

Kami berhenti di Masjid Yayasan Toyyiba Lembang. Disaat suamik solat, aku duduk manis jadi satpam penjaga motor sambil ketik-ketik di smartphoneku.

Aku bahkan sampai 5 hari lalu nggak ingat apa aja yang sudah aku tulis setahun lalu. Karena, ya itu 1 tahun lalu. Mana mungkin aku yang pelupa ini ingat. 2 hari lalu aja, aku lupa sahur dan buka dengan menu apa☺

Oke lanjut, sebelumnya aku selalu bertanya-tanya *cielah* kapan ya emailnya datang? 

Sampai malam itu, datanglah pesan dari masa lalu. Dari aku yang dulu. 

Oke, sesaat setelah menerima email ini. Aku dapat jawaban pertama dari pertanyaan-pertanyaanku. 
Aku mengirim pesan 1 tahun lalu di tanggal 26 April 2019

Dengan rasa penasaran yang bener-bener udah nggak bisa dibendung lagi. Aku buka email itu. Oh ya, aku senyum senyum macam orang lagi jatuh cinta sambil nebak kira-kira apa yang aku tulis 1 tahun lalu. Buahaha.


Sambil nunggu...


Aku ternyata curhat pemirsa, hahaha. Betapa berasa jadi orangtua bagi sekucing (bukan seorang ya, karena dia kucing) Entil. Namanya Nugget Entil, tapi lebih sering ku panggil Entil. Karena lebih enak aja. Iyadeeeh. Betapa senengnya aku saat itu kalau di ingat-ingat lagi. Karena itu hari pertama Entil bisa poop di WC. Tapi sayang, Entil udah nggak bareng-bareng aku. Dia sakit. Dan pulang kembali ke Allah SWT :"))

Ini salah satu pesan yang bener- bener bikin kayak ditampar bolak-balik. Saat aku terima email ini, tepat banget saat mulai memasuki bulan puasa. Serasa dikasih reminder untuk selalu ibadah & sedekah. Terimakasih Sylvia yang dulu! I really appriciated it!💙

Diri aku yang dulu juga bisa meramal😂 
Sylvia yang dulu! Kok bisa tau, aku lagi leye-leye?!
Dari Sylvia kepada Sylvia.

Tapi nggak leye-leye doang, kok. Ada faedahnya lah, leye-leye di bulan puasa😊 wkwkw jangan ditiru. 

Setelah diingat-ingat, setahun yang lalu itu belum memasuki bulan puasa. Tapi iklan sirup sudah bertebaran di TV.

Aku merasa termotivasi banget baca pesan dari diri aku setahun yang lalu. Betapa banyak pengingat diri yang aku tulis, yang secara nggak sadar saat aku tulis. Ngerti nggak sih? Berbelit-belit banget ini😂 

Di bulan yang berkah ini, aku jadi semakin semangat capai target-target ramadhan aku, setelah baca pesan itu. Bener-bener berpengaruh!

Dan aku masih nggak nyangka, aku nulis begitu banyak hal saat itu. Bahkan sempet meramal juga. Hahaha. Bercanda deng ini. Aku manusia biasa kok😂

Sebenernya masih banyak lagi yang aku tulis setahun lalu, tapi kebanyakan itu personal. Dan aku lebih merasa nyaman kalau aku cuma berbagi hal-hal diatas. 

Oh ya, aku juga udah kembali nulis untuk diri aku di 25 April 2021. 😂 
Semoga aku sehat terus dan panjang umur, biar aku bisa baca pesan yang sudah aku tulis 5 hari lalu dan bisa update disini lagi, ya.

Kalian mau coba juga? Harus coba sih! Beneran luarbiasa menurut aku sensasinya, excitingnya, juga degdegannya. 

Atau pernah coba? Ceritain dong gimana pengalaman pertama kalian. Seru pasti😂

Love,

Sylvia

Assalamualaikum
Bandung, 23 April 2020


Aku mau ucapin "Selamat Hari Buku Sedunia!"

Sebelumnya, pasti banyak banget yang udah kenal dengan iPusnas. Tapi, aku telat banget kenalan sama iPusnas. Dan, aku merasa menyesal..

Di akhir bulan Maret, mungkin sekitar tanggal 20-24 itu awal aku berkenalan 'sepenuhnya' dengan iPusnas. Kenapa 'sepenuhnya'? Karena sebelumnya aku udah tau tentang dia (cie dia). Tapi aku yang selalu berpikiran lebih enak baca buku yang bisa ku pegang daripada eBook, mengabaikan rasa ingin tahuku. Dan, kini aku menyesal. Jangan seperti aku, ya.

Awalnya, karena ingin mengurangi pemakaian sosial media padahal hemat kuota akutuh, aku memutuskan untuk mencari eBook gratisan di Google Play Books. Karena, aku nggak menemukan sesuatu yang menarik dari yang gratisan, aku ingat tentang dia. Iya, iPusnas.

Setelah download appnya, registrasi, login. Dan, aku menemukan lebih dari apa yang aku harapkan.

Banyak buku. Ehem, kurang pas kayaknya. Tepatnya: Banyaaaaaaak buku. Yang. Aku. Cari. Selama. Ini. Dan. Itu. G R A T I S. Hayuk, kita sujud syukur bersama-sama. Alhamdulillah.

Aku mau tunjukin kalian, tampilan dari iPusnas.



iya, aku nulis ini di jam 3:46 pagi. :)))

ePustaka. mungkin ini semacam pilihan buku dari bapak-bapak petinggi negara. salah satunya ada bapak presiden kita, Pak Jokowi.

menu ini mungkin semacam Home/Beranda nya. karena kita bisa temuin banyak orang yang menambahkan buku-buku baru.

di Bookshelf, kalian bisa nemuin buku-buku yang sudah kalian pinjam.

Notification, tempat kalian bisa cek mengenai buku yang kalian mau sudah available atau belum, orang yang follow kalian, atau pesan terbaru dari oranglain.

ini profil akun iPusnas aku. followersnya cuma 5 wkwk. karena aku terlalu fokus sama bukunya, bukan nyari followers😂 oh ya, ada tingkatannya juga loh.

ini dia. sebelumnya aku adalah Newbie. dimana kalau mau naik kelas jadi Bookworm itu ada misinya gitu. nah 3 misi diatas harus diselesaikan kalau kalian mau naik kelas jadi Socializer.

Oh ya, ada banyak kategori/genre buku yang kalian bisa cari disini. Sejauh ini aku sudah membaca


Beneran 34 buku dalam kurun waktu 1 bulan? Nggak mungkin lah, cyin. 

Ada beberapa buku yang belum selesai ku baca, entah karena belum selesai (2), dan tidak melanjutkan karena tidak tertarik. 

Berikut beberapa buku yang sudah ku baca dari iPusnas.
  • Tru & Nelle oleh G. Neri
  • Running for Hope oleh Dona Sikoembang
  • The Alchemist oleh Paulo Coelho
  • Sharp Objects oleh Gillian Flynn
  • One of Us is Lying oleh Karen McManus
  • A Man Called Ove oleh Fredrik Backman
  • Si Kembar di Sekolah yang Baru oleh Enid Blyton
  • The Hunger Games oleh Suzanne Collins
  • The Hunger Games: Catching Fire oleh Suzanne Collins
  • The Hunger Games: Mockingjay oleh Suzanner Collins
  • Dear Tomorrow: Notes to My Future Self oleh Maudy Ayunda
  • We Were Liars oleh E. Lockhart
  • Journal of Gratitude oleh Sarah Amijo
  • Finding Audrey oleh Sophie Kinsella
  • Into The Water oleh Paula Hawkins (still on progress)
15 buku ternyata. 😂
17 sisanya aku masih belum aku selesaikan.
2 buku yaitu Laut Bercerita dan Dunia Sophie belum aku baca, karena masih baca Into The Water.
Semoga aku bisa selesaikan buku Into The Water, hari ini. 

Semoga hari ini.

Semoga.

Aku hampir lupa, di iPusnas ini sistemnya sama seperti perpustakaan aslinya. Maksudnya, 1 judul eBook hanya ada beberapa copy di iPusnas. Jadi saat status bukunya tidak tersedia. Kita harus mengantri agar bisa mendapatkan eBook tersebut. 

Saat ini aku sedang antri 6 buku. Itu pun, terkadang kita harus antri berhari-hari. Contohnya buku yang sedang ku baca, Into The Water. Aku harus menunggu sekitar kurang lebih 2 mingguan, sampai akhirnya bisa ku pinjam😢

Apalagi ya yang belum ku tulis tentang iPusnas? 

Oh ya, kalian bisa memberikan rating terhadap buku yang sudah kalian pinjam, memberikan komentar agar calon pembaca buku bisa tau bagaimana tanggapan kalian tentang buku tersebut. 

Pokoknya, untuk kalian yang sukak baca buku, tapi terbatas dana untuk membeli buku, kalian yang sukak gratisan seperti aku atau kalian lagi cari kegiatan baru disaat #dirumahaja. Kalian harus kenal dengan iPusnas. Aku jamin, kalian pasti jatuh cinta. 💕

Kapan-kapan, akan aku tulis lagi review aku mengenai buku yang sudah aku baca di iPusnas, ya. 

Kapan-kapan. Ehe.

Jaga selalu kesehatan kalian, ya.
Jangan lupa cuci tangan!

Love,

Sylvia
Assalamualaikum
Bandung, 13 April 2020

source: Pinterest

Semenjak pandemi global ini hadir dan mulai menyebar di Indonesia, beberapa kalangan 'dirumahkan'. Murid, pekerja bahkan pedagang kecil pun juga 'dirumahkan'.

Tapi beda hal denganku, aku memang sudah 'dirumahkan' semenjak 2 tahun yang lalu. Semenjak menikah.

Jadi adanya #dirumahaja ini tidak begitu berpengaruh terhadapku yang sudah jadi tim #dirumahaja sejati.

Banyak orang, terutama orang-orang yang mempunyai kepribadian ekstrovert merasa bosan, kesal, bahkan stress karena nggak bisa keluar rumah.

Tapi untuk yang punya kepribadian introvert rasanya yang aman-aman aja. Karena memang zona nyaman mereka itu salah satunya #dirumahaja.

Berikut adalah beberapa hal yang aku lakukan selama #dirumahaja. Siapatau bisa jadi kegiatan tambahan untuk kamu.
  • Baca buku yang belum sempat dibaca
Iya, jadi aku tuh selalu seneng beli buku. Apalagi buku tentang pengembangan diri gitu. Tapi ujung-ujungnya aku biarkan berjejer rapih di rak buku. Ehe. Sekarang aku mulai baca-baca lagi.

  • Menanam sayuran
Dalam beberapa bulan ini, aku lagi seneng banget coba-coba tanam ini itu. Kebetulan tanah didepan rumah itu subur banget. Apa yang ditanam biasanya tumbuh walaupun tanpa pupuk. Ditambah lagi musim hujan kayak gini, tanaman tumbuh dengan sehat dan baik. Yeay.

  • Baca eBook dari iPusnas

Aku merasa... sedih dan menyesal. Kenapa baru kenal dengan iPusnas sekarang-sekarang ini. Sejak 22 Maret kemarin (iya, aku catat.) Aku sudah baca 11 eBook. Terimakasih iPusnas. I love you.

  • Journaling

Journaling bener-bener membantu aku untuk lebih produktif. Karena ada to do list yang harus aku coret, ketika aku sudah selesai. Ada habits tracker yang harus aku warnai. Ada agenda yang harus aku isi dengan beragam kegiatan. Pokoknya journaling itu membantu banget!

  • Mempersiapkan surat untuk sahabat pena

Akhir-akhir ini selama #dirumahaja aku mencoba tetap produktif mengisi waktu luangku dengan surat menyurat. Walaupun surat belum bisa aku kirim, karena hampir semua pengiriman surat/barang ke luar negeri itu ditutup. Kecuali negara Jepang, Korea, Hongkong dan Taiwan. Tapi untuk dalam negeri masih bisa kirim-kirim kok. Cuma akunya aja yang mengulur waktu, agak ngeri keluar rumah soalnya.

  • Mengikuti kajian online

Disaat seperti ini, kegiatan yang dapat mengumpulkan banyak orang dilarang. Salah satu kegiatan yang dilarang adalah kajian offline. Aku yang sudah lama nggak recharge diri aku dengan kajian, memutuskan untuk ikut kajian online ini. Selama kajian online ini, aku jadi dapat banyak teman online baru. Ilmu baru juga pastinya.

  • Bersih bersih rumah
2 minggu lalu, aku dan suamik membersihkan kamar kami, mengganti posisi barang-barang, dan declutter beberapa barang. Hasilnya sekarang, ruangan kamar kami lebih banyak ruang kosongnya. 

  • Bermain dengan hewan peliharaan

Aku merasa beberapa bulan ini aku selalu disibukan dengan kehidupan aku sendiri tanpa kasih perhatian lebih sama si Eceu, selain ngasih makan dia. Aku coba 'bayar' dengan ngajak main dia. 

Selain itu kamu bisa muraja'ah hafalan kamu, dengerin murotal Al Qur'an, dan khatamin Al Qur'an. Biar lebih berfaedah waktu kamu selama #dirumahaja 

Jadi, apa kegiatan kamu selama #dirumahaja ?

Love,

Sylvia

Assalamualaikum
Bandung, 3 April 2020

Satu pesan masuk di grup WhatsApp keluarga. Dengan tambahan foto.

"MasyaAllah, matahari dikelilingi pelangi."
Langsung kasih tau adekku yang selalu sukak sama fenomena di alam & langit dan bergegas keluar rumah. Semua orang dirumah keluar, aku, mamah dan adekku.

Tanpa perlindungan mata apapun, mata ini langsung mengadah keatas langit cari-cari mana si pelangi yang mengelilingi matahari itu.

Hasilnya? Mata berair. Perih. Serab kalau kata orang sunda mah.

Mamah buru-buru kembali ke rumah, ambil kacamata kepunyaan alm. Papah. Dipakainya kacamata itu, langsung mengadah ke langit.

"MasyaAllah besar ya pelanginya." Mama bilang.
"Ini fenomena halo matahari, mah. Aku tau ini dari video flat earth." Adekku rupanya jauh lebih tahu tentang fenomena ini.
Iya, dia itu memang sukak konspirasi mengenai dunia yang katanya datar. Bukan bulat seperti yang kita pelajari di pelajaran fisika saat sekolah.

Aku buru-buru pinjam kacamata yang dipakai mamah, lalu mengadah ke arah langit.
"MasyaAllah."
Ukuran pelanginya luar biasa besar, karena bisa mengelilingi matahari.

Tapi ternyata, yang mengelilingi matahari itu adalah hasil dari cahaya matahari yang direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma sehingga sinar matahari terpecah dalam beberapa warna seperti pelangi. (Source dari Wikipedia)

Fenomena halo ini tidak hanya terjadi pada matahari, tetapi juga pada bulan, lampu penerangan jalan atau permukaan bumi. Dan fenomena halo ini adalah fenomena langka.

Warga Bontang, Kalimatan Timur ternyata sudah lebih dahulu menyaksikan fenomena langka ini. Tepatnya kemarin, tanggal 2 April 2020.

Aku jadi merasa beruntung bisa menyaksikan fenomena halo matahari ini. 

Adakah fenomena halo matahari ini dikotamu? 

Love,

Sylvia

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • A Thank You Letter To My Papah
  • Persiapan Pernikahan 1,5 Bulan. RUSUH!
  • The End
  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
      • Sebuah Pesan Dari Masa Lalu
      • Kenalan Yuk dengan iPusnas!
      • Apa Yang Harus Dilakukan Selama #dirumahaja ?
      • Fenomena Halo Matahari
    • Maret (3)
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates