Sylvia's Journey
  • Home
  • Sylvia?
  • Traveling
    • Jawa Barat
    • Daerah Istimewa Jogjakarta
    • Jawa Tengah
    • Kuliner
    • Museum
  • Budgeting
    • Belajar Budgeting
    • Budgeting With Me
    • Evaluasi Keuangan Bulanan
    • Tabungan
    • Category 5
  • Thoughts
    • Curhat Kehidupan
    • Curhat Percintaan
    • Curhat Perkucingan
    • Curhat Keuangan
    • Curhat Autoimun
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
Assalamualaikum
Bandung, 27 Maret 2020


Tepatnya di tanggal 7 Maret kemarin, aku dan suamik berangkat ke Museum Geologi untuk menonton pertunjukan Musik Museum (Konser musik kamar & orkestra gesek) oleh Acacia Youth String Orchestra yang menampilkan Sonamusica Vocal Tutors.

Ini pertama kalinya aku lihat secara langsung pertunjukan orchestra. Dan, I really love it!
 
Kami datang sedikit terlambat. Karena kami beberapa kali mampir untuk beli barang & shalat dzuhur.

Saat datang, sempat dikagetkan dengan perkataan salah satu bapak security disana kepada beberapa penumpang motor yang baru datang.

"Museum sudah jamnya tutup. Mau kemana?"

Lah heran aku, di poster jam mulai itu jam 13:00 siang. Tapi nggak dibolehin masuk.

Tapi (lagi) aku yang penasaran ini tetap kekeuh ke Museum. Tambah diyakinkan dengan sudah ditutupnya loket pembelian tiket masuk ke Museum Geologi.

Tapi (lagi, lagi) ada beberapa orang yang masuk gitu aja ke Museum. Kita ngikutin, wkwk.

Sayup-sayup terdengar lantunan suara orchestra dari lantai bawah dekat dengan customer service.

"Teh, mau kemana?" Tanya salah satu customer service.

Aku jawab, "Musik Museum?"

"Langsung naik aja ke lantai 2."

Shiaaap. Gratis permisa. Padahal, di poster tertera kita cuma harus bayar tiket masuknya aja. *jiwamisqueenkuberbahagia*

Setelah sampai dilantai 2, acara sudah dimulai. Pastinya. Karena kita telat. Dan, merinding seketika.

Ku jatuh cinta...

Sepanjang acara Musik Museum ini banyak karya yang ditampilkan, seperti Dvorak, Mendelsshon, Fuchs, Schubert, Vivaldi, Soekarnoputra, Nugraha, dll.

Bener-bener serasa lagi nonton orcherstra di luar negeri gitu. Maklum ya, ini pertama kalinya.

Dan, rasa ingin bisa pun pasti menjalar ke diri ini yang selalu ingin bisa, tahu dan penasaran.
"Ingin bisa main biola."
"Aku pasti bisa main piano."
Jikalau nanti ada acara orchestra musik seperti ini, I'll definitely nonton lagi. Yuhuuu!

Love,

Sylvia
Assalamualaikum
Bandung, 22 Maret 2020


Seberapa banyak dari kalian yang masih mengirim kartu pos untuk bertukar berita/pesan? Seberapa banyak dari kalian yang tau apa itu kartu pos dan prangko tapi tidak pernah menerima/mengirim? Seberapa banyak dari kalian yang bahkan hanya pernah dengar tapi tidak tahu apa itu kartu pos dan prangko?

Ternyata banyak banget ya, orang yang bahkan belum pernah dengar kartu pos & prangko. Dan biasanya, mereka adalah anak-anak.

Di tanggal 22 Februari 2020 kemarin, aku dan beberapa teman lain dari Komunitas Postcrossing Indonesia menjadi salah satu tamu yang diajak berkolaborasi untuk mengunjungi dan mengenalkan kartu pos, prangko dan Postcrossing kepada adik-adik di Panti Asuhan & Ponpes Ulul Albab di Bandung.


Di hari tersebut juga adalah pertama kalinya aku bertemu dengan teman-teman dari Komunitas Postcrossing Indonesia.

Dan aku benar-benar beruntung banget bisa join acara hari itu. Ini pertama kalinya aku berkunjung ke panti asuhan.

Sebelumnya kita berkumpul dan briefing di Philately Corner di Kantor Pos Banda, setelah itu kita meluncur ke Panti Asuhan & Ponpes Ulul Albab.

Sesaat setelah sampai, aku disuguhkan dengan pemandangan yang bikin hati ini sakit. Tapi ya aku mencoba buat nahan nangis, karena disana banyak anak-anak kecil. I don't wanna be that sad person when I'm with them.

Anak pertama yang nanya ke aku, namanya Fahrul. Saat ditanya Fahrul darimana (domisili), jawaban Fahrul  "Aceh" seketika aku ber 'wow' ria.

Aku yang gampang nangis ini, makin terenyuh pas lihat ada beberapa adik-adik disana yang bajunya kusam & lusuh. But, I have to stay strong.

Sebelum acara dimulai, aku dan teman-teman dari KPI mulai mempersiapkan beberapa barang yang bakalan kita share sama adik-adik disana.

Souvenir sisa acara yang terbawa sampai kerumah. Hm.

Ada gantungan kunci berbentuk, tatakan gelas, pulpen untuk menulis kartu pos, kartu pos, dan aku sendiri membawa jurnal untuk menulis biodata adik-adik disana.

Acara dimulai dengan penyambutan dari pimpinan Panti Asuhan & Ponpes, dilanjutkan dengan perkenalan apa itu kartu pos, prangko dan Komunitas Postcrossing Indonesia oleh Teh Iin. Teh Iin itu salah satu postcrosser di Bandung yang udah terkenal banget sama dekor surat/kartu posnya yang lucu-lucu banget.

Dan benar ternyata, saat Teh Iin tanya adik-adik disana, hampir semuanya belum tahu apa itu kegunaan kartu pos dan prangko. Hari itu juga, pertama kalinya mereka akan menulis kartu pos.

Sesaat setelah Teh Iin selesai memperkenalkan kartu pos, prangko dan KPI, mataku mulai menjelajah mencari adik-adik yang sekiranya bakalan jadi tempat aku untuk berlabuh mengajarkan menulis kartu pos.

Mataku berhenti di segerombolan anak-anak perempuan. Dan aku seketika langsung ber 'haiiiiii' ria. Dan mereka sambut aku dengan 'haiiiiiiiiii' yang nggak kalah rame.

Sri, Anfal, Refi, Amelia, dan Syifa. Itu nama-nama mereka. Umur mereka itu dari 12 sampai dengan 15 tahun. Syifa yang paling muda berumur 12 tahun dan Amelia yang paling tua, berumur 15 tahun. 

Syifa, Refi dan Amelia

Sebelum acara menulis kartu pos dimulai, Sri & Anfal dipanggil oleh ibuk pimpinan Ponpes dan ternyata nggak kembali lagi sampai acara selesai. Sayang banget, padahal ini kesempatan emas buat adik-adik melebarkan pengetahuan tentang kartu pos & prangko, kan.

Selama acara, aku ditemani 2 teman juga dari Kantor Pos. Jadi kami berjumlah 6 orang.

Seru juga ngadepin adik-adik kayak mereka, ada yang nanya terus alias bawel, ada yang pendiem juga. 


Jadi pengalaman baru yang nggak akan pernah terlupakan. 

Selesai acara, aku dan teman-teman Komunitas Postcrossing Indonesia berkumpul di The Panasdalam untuk makan siang dan mengurus beberapa hal. Dan tentu, kita wefie.

Dari kanan (Teh Iin, Teh Riil, aku, Teh Lia, dan Teh Mutiara)

Semoga aku bisa kunjungi Syifa, Refi, Amelia dan adik-adik lainnya di hari lain. Aamiin.


Love,

Sylvia
Assalamualaikum
Bandung, 3 Maret 2020

Alhamdulillah, di tanggal 16 Februari kemarin, Allah masih beri aku kesempatan untuk hadir lagi di Sedekah Akbar Bandung 2020 setelah sebelumnya aku sudah pernah membagikan cerita Sedekah Akbar Bandung 2018 disini.

Alhamdulilah alhamdulillah alhamdulillah. 


Rasanya hampir sama. Namun kali ini lebih takjub karena hampir semua kursi di gor terisi. Duduk berdampingan dengan ribuan orangtua asuh & adik-adik yatim & penghafal Al Qur'an adalah suatu nikmat yang nggak bisa dipungkiri gitu aja. 

Saat kami menuliskan doa-doa terbaik kami dalam selembar sticky note yang nantinya akan di aamiin-kan oleh adik-adik yatim & penghafal Al Qur'an.

Saat kami membaca surah Al Mulk bersama.

Saat kami berpelukan dengan suamik, sahabat, bahkan dengan ibuk yang nggak kita kenal.


Saat kami bergandengan tangan satu sama lain, seraya berkata "Saudaraku, seandainya nanti di Syurga, kamu tidak menemukan aku. Tanyakan pada Allah SWT. Cari aku. Jadilah saksi, kalau kita pernah bersama-sama ada disini, dihari ini, membahagiakan adik-adik yatim & penghafal Al Qur'an."

Saat hujan deras datang saat kami sedang bersama-sama mengucap doa.

Saat kami menangis, memanjatkan doa-doa terbaik kami, di aamiin-kan oleh adik-adik yatim & penghafal Al Qur'an.

Adalah bukti, kami sangat mencintai dan mengasihi anak-anak yatim. (Yang kini, aku dan adikku pun adalah anak yatim) selalu ingin membahagiakan anak-anak yatim & penghafal Al Qur'an.

Kami di 'hadirkan' bukan karena kami kaya. Bukan karena kami mampu. Justru kami banyak kurangnya, banyak masalahnya, banyak dosanya. 

Kami sama sama memohon ampun hari itu, untuk dosa-dosa kami, dosa kedua orangtua kami, dosa suamik/istri kami. Dosa anak-anak kami. 

Kami ingin bersama-sama membahagiakan adik-adik kami. 

Semoga Allah memberikan aku kesempatan lagi, lagi dan lagi untuk bisa membahagiakan, mengasihi adik-adik yatim & penghafal Al Qur'an di Sedekah Akbar Bandung atau bahkan kota-kota lain yang selanjutnya. 

Aamiin aamiin yarabalalamin.


Love,

Sylvia
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

POPULAR POSTS

  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022 (Lagi)
  • A Thank You Letter To My Papah
  • Persiapan Pernikahan 1,5 Bulan. RUSUH!
  • The End
  • Life Update: Setengah Kehidupan di 2022

ABOUT SYLVIA




 

Seorang wanita, cielah wanita. Yang sekarang menjadi seorang istri. Seseorang yang masih jadi pemimpi dari sebuah kampung di Bandung. Suka akan wewangian bayi dan susu putih. Bermimpi bisa menginjakan kakinya di tanah Paman Sam, menjadi seorang traveller keliling dunia walau tampaknya sulit karena untuk ngekost pun tidak diperbolehkan mamake dan bapake. Tapi itu dulu, sekarang alhamdulillah udah tinggal berdua sama suami. Yang selalu berangan yang menguasai banyak bahasa walau tampaknya sulit karena buku belajar bahasa mandarin yang dibelikan papa pun sudah usang tak terpakai. Seorang pemimpi yang ingin mimpi-mimpinya jadi nyata walaupun kenyataannya bangun pagi pun mesti pakai alarm. Nulis apapun yang mau ditulis. Seringnya nulis sesuatu yang weird dan nggak di mengerti orang. Enjoy!

SUBSCRIBE & FOLLOW

Categories

  • Books 5
  • Cha 1
  • Challenge 44
  • Correspondence 21
  • DIY 2
  • Foods 6
  • Jawa Barat 14
  • Kehidupan 32
  • Movie 1
  • Museum 2
  • Percintaan 10
  • Perkucingan 1
  • Thoughts 105
  • Traveling 1
  • Travelling 8
  • Writing 46

Advertisement

Sylvia Nabilasari Saragih . Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

  • 2023 (1)
    • Januari (1)
  • 2022 (2)
    • Mei (2)
  • 2021 (1)
    • Oktober (1)
  • 2020 (57)
    • Juni (1)
    • April (4)
    • Maret (3)
      • Orchestra Musik Museum di Museum Geologi Bandung
      • Belajar Menulis Kartu Pos di Panti Asuhan & Ponpes...
      • Sedekah Akbar Bandung 2020
    • Februari (14)
    • Januari (35)
  • 2019 (41)
    • Desember (14)
    • November (10)
    • Oktober (4)
    • September (2)
    • Agustus (1)
    • Juli (3)
    • Juni (5)
    • Mei (1)
    • Januari (1)
  • 2018 (15)
    • Oktober (3)
    • Juli (2)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (4)
    • Februari (1)
  • 2017 (13)
    • November (1)
    • Oktober (1)
    • September (7)
    • April (2)
    • Februari (2)
  • 2016 (5)
    • November (2)
    • Maret (1)
    • Februari (2)
  • 2015 (7)
    • November (3)
    • Oktober (4)
  • 2014 (4)
    • Maret (2)
    • Februari (2)

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates