February: Day 1 Writing Challenge - A Lesson I Learned from My Grandpa

Assalamualaikum
Bandung, 1 Februari 2020

A lesson I learned from my grandpa.

Kalau ditanya 
"Syl, aslinya orang mana?" 
Aku selalu jawab 
"Bandung." 
Aku cuma mau make it simple. Padahal, kalau diceritain itu belibet

Papa lahir dari seorang wanita (opungku) yang adalah seorang chinese dan kakek (opung) yang asli Indonesia (Batak - Jawa). Papa berwajah seperti orang chinese pada umumnya. Mempunyai mata yang sipit dan berkulit putih. Badan yang besar seperti kakekku & bersuara keras seperti halnya orang Batak. 

Mama lahir di Bandung, dari nenek yang memang asli Sunda namun kakek yang asli dari Sulawesi Utara. Tepatnya di Manado. 

Jadi, kira-kira kalau ditanya pertanyaan diatas mau jawab apa biar simple

Yaudah, Bandung aja. Karena aku lahir dan besar disini.
Eh tapi, nggak sedikit juga yang lanjut lagi bertanya. 
"Tapi kok mata kamu sipit ya?"
:)

---

Kakek yang ku kenal sangat dekat adalah ayah dari mama. Kakek dari papah gimana? Opung sudah meninggal, bahkan sebelum mama & papah bertemu. 

Aku tau beberapa cerita mengenai opung dari papah. Seperti, opung adalah seseorang yang sangat mencintai tanah airnya. Dan pernah jadi bagian di TNI. Dan aku percaya itu, karena beberapa waktu setelah papah pergi, aku menemukan beberapa kertas yang bertuliskan piagam/sertifikat penghargaan untuk opungku. Dan tebak, ditanda-tangani oleh siapa? 

Soeharto. 

Presiden kedua di Indonesia.

Iya. Sehisteris apa pas aku tau. Nggak nyangka!!

Eh tapi, kakek juga punya kesamaan dengan opung. Sama sama mencintai tanah airnya! 

Dulu, waktu aku masih duduk dibangku TK sampai dengan SD, aku sering melihat kakek duduk didekat TV saat menonton pertandingan sepakbola. 

Saat pertandingan sepakbola belum dimulai, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kakek akan ikut berdiri dari duduknya dan ikut menyanyi lagu kebangsaan Indonesia. Saat para pemain hormat kepada sang saka merah putih, kakek juga akan ikut hormat. 

Di saat pertandingan selesai, dan hasilnya mengecewakan, kakek akan ngomel-ngomel (tipikal suporter yang normal saat tau tim kesayangannya kalah) dan akan sorak soray berbahagia bahkan sampai menangis ketika tau tim kesayangannya menang. 

Jiwa patriotnya memang besar! 

Sebelum kakek pensiun, kakek adalah seorang pengemudi mobil TNI. 

They have something in common, right?

Dari situ, aku belajar bahwa bagaimanapun keadaan Indonesia saat ini. We have to respect, to love our country

Dulu Indonesia dimerdekakan oleh pahlawan-pahlawan yang rela berkorban di medan perang untuk kita yang sekarang. Kita yang sekarang dapat hasilnya dari perjuangan pahlawan kala itu.

Ya masak sih kita nggak bisa sama sama ikut memajukan bangsa ini yang dulu dengan susah payah dimerdekakan oleh pahlawan bangsa? 

Itu sih yang aku pelajari dari kakek dan opungku.

Sekian.

Love,

Sylvia


0 Comments