Drama Surat Berprangko

Assalamualaikum
Bandung, 6 Desember 2019


Drama ini sebenernya dimulai beberapa minggu lalu, ketika aku menyerahkan 2 surat untuk pen pals dengan tujuan Singapore & Turkey serta 1 buah postcard untuk teman postcrossing di Malang.

Aku yang saat itu datang langsung menyerahkan 3 'pieces of me' #eaa ke Pak Pos. Pak Pos kelihatan kebingungan, iya Pak Pos saat itu bukan Pak Pos yang biasa menerima surat dan atau postcard.

👮 Pak Pos
💁 Buk Pos
👧 Akuuu
Terjadilah percakapan seperti ini:
👮 "Masih bisa kirim surat?"
💁 "Untuk pengiriman hari ini udah masuk semua ke itu." (Sambil nunjuk 1 karung Pos yang berwarna oranye & hitam yang udah di seal)
👮 "Lah gimana dong teh?"
💁 "Bawa aja ke KP Cimahi atau Bandung, terus cap disana aja." (Dengan wajah tenang, kalem)

👧 Reaksi aku? Heboh. Dalam hati tapinya wkwk. Gimana bisa tenang? Gimana kalau suratnya ketinggalan? Gimana kalau suratnya hilang? Gimana kalau Pak Posnya lupa? Gimana gimana gimana?

2 surat 1 postcard serta semua perintilan isi dalam surat. Gimana kalau nggak sampaiiii?😢

Aku udah agak pasrah. Walaupun hati kayaknya bakalan sulit buat ikhlas kalau seandainya surat-surat dan kartupos bakalan nggak sampai.

Aku udah kasih kabar 2 pen pals kalau surat mereka lagi otw.

Tapi hati tetep nggak tenang.

Sampai tanggal 29 Nopember kemarin. Dapat kabar kalau postcard yang aku kirim bersamaan dengan 2 surat untul sapen sampai. Alhamdulillah.

Saking nggak pekanya aku. Aku masih tetep worrying surat gimana surat gimana..

Semua berubah hari ini, dapat kabar dari sapenku di Singapur kalau suratku udah sampai dengan aman dan selamat. Woaaaaah senengnyaaaaa.

Alhamdulillah, 1 dari 2 surat pertamaku ke luar negeri sampaiiii.  Tinggal tunggu 1 kabar lagi dari sapen di Turki. Semoga kamu aman dan sampai dengan selamat ya!


Love,

Sylvia

0 Comments